Segala sesuatu tercipta minimal dua kali
Suatu hari seseorang memimpikan dunia yang tak pernah gelap bahkan saat malam hari sekalipun. Dan setelah melalui percobaan berkali-kali akhirnya dunia menikmati bola lampu listrik. Orang yang menciptakan lampu tersebut adalah Thomas Alva Edison.
Kalau kita amati proses terciptanya bola lampu tersebut dimulai dari sebuah impian yang kemudian diwujudkan melalui sebuah kerja sehingga akhirnya tercipta secara fisik. Semua penemuan besar di dunia ini selalu melalui sebuah proses penciptaan.
Proses penciptaan itu sendiri terdiri dari 2 tahap yaitu penciptaan di pikiran dan kemudian penciptaan di dunia fisik. Penciptaan di pikiran adalah sebuah proses imajinasi. Kita semua sering melihat, mendengar dan membaca bahwa semua orang sukses memulai segala sesuatunya dari sebuah impian. Namun tidak semua orang yang memiliki impian bisa mewujudkan impian tersebut. Dan tidak semua impian bisa terwujud.
Dari pengalaman pribadi saya mewujudkan berbagai impian dan juga pengalaman menerapi berbagai macam klien di ruang terapi saya serta pengalaman membimbing klien saya mencapai impiannya di camp yang saya adakan maka kali ini saya akan berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang bagaimana membuat sebuah impian memiliki kecenderungan besar untuk terwujud.
Dalam Core Transformation Camp saya menyebut prinsip ini D-R-E-A-M-S Principle.
Sebelum membahas tentang D-R-E-A-M-S Principle saya ingin kita membahas perbedaan besar antara IMPIAN dan KHAYALAN. Perbedaannya terletak pada tindak lanjutnya. Seorang yang punya impian melakukan tindak lanjut dengan membuat rencana dan melaksanakan rencana tersebut sambil melakukan evaluasi dan perbaikan rencana sehingga akhirnya sasaran tercapai. Seorang pengkhayal hanya melamun dan berpikir seandainya suatu hari dia bisa dapat yang dia pikirkan tetapi berhenti sampai disini saja tanpa tindakan.
Memiliki impian saja ternyata tidak cukup. Dalam berbagai buku dan seminar kita seringkali diminta membuat impian tertulis. Kita mengikuti proses tersebut namun segalanya tergantung pada tindak lanjut berikutnya. Apakah impian tertulis tersebut dibuatkan rencana dan dijalankan atau tidak yang akan menentukan hasil akhirnya.
Apa sih yang membuat seseorang berani bergerak mewujudkan impiannya? Faktor2 apa sajakah yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah impian? Dalam Core Transformation Camp saya berbagi tentang faktor-faktor tersebut kepada para peserta dan kemudian membimbing mereka dengan berbagai tools yang ada untuk memastikan mereka semua bergerak ke arah yang tepat. Para peserta dibimbing dengan para coach untuk memastikan bahwa mereka melakukannya dengan tepat. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi tentang ide dasar dari D-R-E-A-M-S Principle tersebut agar Anda semua bisa memahaminya.
Faktor-faktor yang penting dari sebuah DREAMS ada 6 faktor yang saya ambil dari tulisan D-R-E-A-M-S itu sendiri supaya kita mudah mengingatnya. Marilah sekarang kita ulas satu persatu secara singkat.
D = Dedication sebuah impian agar memiliki daya dorong yang kuat sebaiknya didasari dengan adanya sebuah dedikasi untuk seseorang atau sesuatu. Misal impian tersebut didedikasikan untuk diri kita sendiri, atau untuk pasangan kita atau untuk anak kita atau untuk Tuhan Sang Pencipta atau untuk siapapun juga yang Anda rasa sangat bernilai. Hal ini akan mempercepat tercapainya impian tersebut dan juga berguna sebagai daya ungkit saat kita menghadapi tantangan dalam perjalanan mewujudkan impian tersebut. Jika Anda telah berkeluarga dan memiliki anak cobalah pada saat malam hari saat mereka semua sudah pulas di tempat tidurnya Anda pandangi wajah-wajah mereka. Apakah yang bersedia Anda lakukan demi kebahagiaan mereka? Apakah kekurangan, kelemahan dan ketidaktahuan Anda akan menghalangi upaya Anda membahagiakan mereka? Kapankah waktu terbaik untuk mewujudkan semua rencana impian Anda demi bisa membahagiakan mereka?
R = Responsibilities dalam mewujudkan sebuah impian kita harus berani mengambil tanggung jawab yang diperlukan. Banyak orang memiliki impian tetapi pada saat mereka diminta bertanggung jawab dengan sebuah tindakan mereka masih berpikir ulang. Ketika tanggung jawab tindakan yang diperlukan cukup besar maka mereka lebih rela kalau impiannya diturunkan. Inilah yang bisa menghalangi tercapai sebuah impian besar. Saat Anda benar-benar serius ingin mewujudkan impian Anda maka Anda juga sebaiknya tahu bahwa dibalik impian besar terselip sebuah tanggung jawab besar. Meliputi apa sajakah tanggung jawab untuk mewujudkan impian? Tanggung jawab perencanaan, tanggung jawab tindakan dan tanggung jawab monitoring yang diperlukan untuk mewujudkan impian tersebut. Sebuah impian perlu dibuatkan rencana agar tindakan kita berikutnya lebih terarah. Seringkali kita malas membuat rencana dan yang terjadi adalah tercapainya harapan yang tidak sesuai dengan impian semula. Bisa diibaratkan kita memanjat tangga dan ketika sampai di puncaknya kita menyadari bahwa tangga bersandar di dinding yang salah karena pemandangan dari puncak tangga tidak seperti yang kita harapkan.
E = Education Pendidikan atau pelajaran apa yang diperlukan untuk mewujudkan impian tersebut juga harus disiapkan atau paling tidak dipikirkan. Darimana kita bisa dapat pelajarannya? Adakah orang yang telah berhasil melakukannya dan bisakah saya belajar darinya? buku apa atau pendidikan apa yang saya perlukan? Itu semua adalah faktor penting untuk membantu kita mewujudkan impian dengan mulus. Pada tahap awal bisa jadi kita bergerak atas dasar semangat yang menggelora dan keyakinan. Namun setelah sampai pada satu titik biasanya semangat saja tidaklah cukup. Kita perlu sebuah pengetahuan yang sistematis untuk membuat impian kita semakin mudah digapai dan semakin nyata. Di sinilah peran pengetahuan. Dengan mengikuti berbagai seminar dan juga belajar sendiri melalui berbagai buku maka kita bisa mempercepat proses tercapainya impian kita. Seminar dan buku-buku adalah jalan pintas untuk mengetahui berbagai hal yang kita butuhkan dalam upaya mewujudkan impian. Jika kita harus mengalaminya sendiri maka dibutuhkan waktu yang sangat panjang dan lama untuk bisa memahami segala sesuatu yang diperlukan guna mewujudkan impian. Selain itu perlu juga ditunjang dengan adanya pengalaman sehingga kita tahu situasinya.
A = Attitude Sikap seperti apa yang kita butuhkan untuk mewujudkan impian. Apakah masih ada sikap-sikap yang bisa menghalangi? Kalau ada bagaimana cara kita memperbaiki atau meningkatkan diri agar sikap kita mendukung pencapaian kita. Dan yang lebih penting adalah saat kita mencapai impian tersebut sikap seperti apa yang kita ingin miliki? Dari sinilah kita bisa bergerak menentukan arah sikap kita sejak langkah awal. Sebuah sikap yang tepat akan menentukan cepat tidaknya sebuah impian terwujud. Sikap penuh rasa syukur adalah sikap yang perlu ada diantara sikap-sikap lainnya. M = Motivation Motivasi apa yang membuat kita memiliki impian tertentu? apakah motivasi ini arahnya menghindari penderitaan atau mengejar kebahagiaan? Banyak orang memulai perjalanan mencapai impian besarnya dengan berusaha menghindari penderitaan. Memang ini adalah yang paling sering memotivasi seseorang. Namun dalam perjalanan hendaknya ini diganti dengan sesuatu yang sifatnya mengejar kebahagiaan karena hasilnya akan lebih bagus secara holistik.
S = Supervision Untuk mewujudkan sebuah impian besar terkadang kita sering melakukan toleransi pada diri sendiri. Memang pada akhirnya impian tersebut tercapai tetapi bisa jadi lebih lama atau lebih tidak efektif dalam perjalanannya. Peran supervisor akan sangat membantu mempercepat tercapainya sebuah impian. Seorang supervisor disini adalah seorang Coach / Pelatih sukses. Coach akan mendampingi kita merencanakan dan menjalankan rencananya. Keuntungannya adalah kita memiliki orang luar yang mengawasi kita dan memastikan kita menjalankan rencana yang telah kita buat. Kita juga memiliki “helicopter view” atas apa yang sedang kita kerjakan. Dengan begitu kita akan sangat efektif karena hal-hal kecil yang tidak terlihat saat kita sendiri sedang mengerjakan sesuatu akan cepat tertangkap oleh pandangan seorang Coach. Itulah alasan mengapa para juara di berbagai bidang olahraga selalu memiliki coach. Demikian juga para pengusaha top dunia seperti Richard Branson,Bill Gates, Steve Jobs dan juga para artis dan tokoh dunia seperti Lady Diana, Mariah Carey, Elton John, Presidan Barrack Obama dan banyak lagi.
Sebagai tambahan informasi bahwa saya telah menyediakan sebuah program pendampingan yang diberi nama DACP (Dreams Achiever Ccoaching Program) yang merupakan kelas pendampingan untuk membantu peserta mencapai impiannya. Peserta akan didampingi coach yang kompeten dan bertemu rutin selama beberapa waktu untuk merancang dan menjalankan sebuah rencana impian hingga tercapai. Bagi yang ingin tahu info detailnya silakan kontak melalui email ariesandi@ariesandi.com
Nah saya telah berbagi tentang faktor-faktor penting dalam mewujudkan sebuah impian sekarang giliran Anda menjalankan dan melakukan apa yang baru saja Anda pelajari. Ingat pengetahuan adalah sebuah potensi sukses. Pengetahuan baru akan bermanfaat saat Anda menjalankan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Selamat merancang impian Anda dan menindaklanjutinya dengan sungguh-sungguh.
Salam hebat untuk Anda semua
Ariesandi
DREAMS. kok DREAS mana M nya?
DREAMS. kok DREAS mana M nya?