Hipnotis dan Peningkatan Bisnis dan Karier
Hipnosis (atau orang sering menyebutnya hipnotis) adalah topik yang banyak disalah pahami. Padahal di negara-negara maju ilmu ini sudah diakui dan diterima sebagai sebuah ilmu pengetahuan. Tahun 1947 BMA (British Medical Assosciation) mengesahkannya sebagai metode terapi yang ilmiah dan disusul setahun berikutnya oleh AMA (American Medical Assosciation).
Menurut US Department of Education “hypnosis is the bypass of critical factor and followed by establishment of acceptable selective thinking”.
Sementara kebanyakan orang disini masih meributkan apakah ini ilmiah atau klenik atau mistis hahahahahahaha.
Jadi dari definisi tersebut hipnosis atau yang sering disebut hipnotis TIDAK HARUS terjadi dalam kondisi mata tertutup seperti yang dilihat di berbagai media.
Definisi diatas juga TIDAK mensyaratkan bahwa orang yang masuk kondisi hipnosis ditandai dengan relaksasi atau mata tertutup seperti orang tertidur.
Definisi diatas mensyaratkan 2 hal:
- Terlewatinya critical factor atau pikiran kritis (pikiran yang fungsinya mempertanyakan segala sesuatu sebelum diijinkan disimpan dalam memori jangka panjang)
- Diterimanya pemikiran tertentu oleh memori jangka panjang
Saat seorang anak diberitahu bahwa arah tempat munculnya matahari disebut timur maka begitu informasi itu melewati critical area artinya pikiran si anak mengijinkan menerima informasi itu. Dan kemudian disimpanlah data itu di memori jangka panjang. Tapi jika critical area menolak informasi itu maka si anak tak akan hapal informasi itu.
Jadi saat seseorang menerima data baru dan kemudian mengingat data itu dan menjalankan data itu maka saat itulah kondisi otaknya berada dalam kondisi hipnosis – kondisi seperti spons menyerap tanpa mempertanyakan.
Jadi sekarang jelas bahwa setiap orang di muka bumi ini yang bisa hapal data perkalian…hapal nama teman-temannya itu berarti menerimanya dalam kondisi hipnosis. Hipnosis tak ada hubungannya dengan mistik … mahluk gaib … kuasa gelap … atau melemahnya kesadaran.
Hipnosis adalah : terlewatinya pikiran kritis yang disertai dengan diterimanya pemikiran tertentu.
Oke sekarang kita tengok aplikasinya dalam dunia nyata.
Pernahkah Anda menonton sebuah film dan kemudian menangis karena ceritanya ? Atau pernahkah Anda bersih-bersih di kebun dan kemudian setelah istirahat merasakan nyeri di betis dan ternyata ada luka goresan yang mengeluarkan darah di sana dan Anda tak tahu kapan luka goresan itu muncul ? Mengapa saat tergores tidak merasakannya tapi barus beberapa saat kemudian merasakannya?
Atau Anda lagi menyetir dalam kondisi macet parah bersama dengan seorang teman lama yang asyik bercerita tentang berbagai hal yang dialami karena lama tak jumpa dengan Anda. Dan tiba-tiba tempat yang Anda tuju sudah ada di depan mata padahal Anda menempuh kemacetan selama 3 jam lebih lama daripada waktu normal. Mengapa jarak itu tak terasa?
Ketiga fenomena diatas adalah fenomena hipnosis. Anda larut dalam sebuah aktifitas. Otak Anda begitu terfokus pada sesuatu sehingga mengabaikan yang lain. Bahkan tak sempat berpikir negatif.
Otak Anda begitu terfokus pada film sampai menangis sehingga Anda lupa bahwa itu hanya cerita buatan sutradara. Anda begitu asyik pada kegiatan berkebun sehingga luka gorespun tak Anda rasakan.
Jika Anda bisa membuat diri Anda begitu terfokus dan larut pada aktifitas yang Anda lakukan menuju target maka Anda dijamin pasti berhasil. Pasti sukses!
Pada kondisi hipnosis Anda tak memikirkan negatifitas apapun. Pikiran kritis Anda terlewati. Anda tak takut terkena goresan. yang mungkin dalam kondisi normal saat Anda melihat semak berduri mungkin pikiran Anda membayangkan sakitnya terkena duri-duri itu dan memilih untuk memanggil tukang kebun daripada mengerjakannya sendiri. Namun karena pikiran Anda sudah bulat dan Anda memandang ada sebuah makna tertentu yang mengasyikkan saat berkebun maka semua pikiran negatif tak bisa mengganggu Anda.
Dalam kondisi hipnosis Anda begitu fokus pada satu hal sampai lupa pada yang lain. Saat Anda jatuh cinta hal yang sama juga terjadi. Saat jatuh cinta otak Anda hanya terfokus pada satu hal saja sehingga tak mungkin bisa melihat keburukan orang yang Anda cintai. Sampai ketika sudah menikah 1 tahun baru sadar mengapa Anda bisa menikahi orang seperti itu padahal dulu teman-teman Anda sudah memperingatkan hahahahahha ……
Sekali lagi pikiran kritis Anda terlewati dan Anda larut dalam ide yang menarik.
Oke sekarang pertanyaannya adalah bagaimana Anda bisa terfokus pada sesuatu sehingga yang ada dalam pikiran Anda hanyalah : perbaikan, peningkatan, sukses!
Yang pertama adalah Anda harus memiliki impian yang bermakna dalam bagi diri Anda sendiri. Bukan hanya sekedar ikut-ikutan. Anda harus tahu mengapa Anda mau hal itu dan apa yang bersedia Anda lakukan untuk mewujudkan itu. Bagaimana caranya bisa fokus seperti itu ? Pikirkan bagaimana asyiknya bila meraih impian itu. Apa dampaknya pada diri Anda dan orang-orang yang Anda sayangi saat Anda meraih hal itu. Apa jadinya diri Anda saat Anda meraih hal itu.
Upsss … saya mau memberitahu sebuah tantangan yang harus Anda hadapi. Bisa saja dalam prosesnya tiba-tiba muncul pikiran negatif. Saat ini muncul : Jangan pikirkan dan jangan ladeni. Artinya apa? Artinya saat Anda memikirkan impian itu dan tiba-tiba muncul suara hati yang mengatakan “ahh … kamu kan gak ada bakat mewujudkan hal itu … mana bisa” maka jangan larut dalam pikiran itu. Jangan malah membenarkan dan meladensi diskusi batin itu. Arahkan pikiran Anda pada asyiknya mencapai hal itu. Siapa yang akan bertepuk tangan saat Anda meraihnya, siapa yang akan berterima kasih dan bangga pada Anda saat Anda meraihnya dan bagaimana perasaan Anda saat berhasil meraihnya.
Yang kedua adalah bertanyalah yang benar. Ini saya bahas secara khusus di buku saya yang judulnya “Ultimate Success”. Saya jelaskan singkat disini yaa .. Apa maksudnya sih bertanya yang benar? Seringkali tanpa sadar Anda bertanya yang salah pada diri sendiri. Saat Anda melakukan sesuatu dan hasilnya tak sesuai harapan maka secara otomatis kebanyakan orang bertanya dalam hati : apa yang salah ya?
Ini adalah pertanyaan yang salah. Dan apa yang terjadi ? Otak Anda memberikan jawaban yang akan menjauhkan Anda dari target Anda.
Otak Anda memiliki penjaga seperti seorang petugas teller di bank. Saat Anda memerintahkan teller mengeluarkan sejumlah uang di rekening Anda maka ia dengan setia dan patuh memenuhi instruksi Anda.
Saat Anda memerintahkan mengeluarkan saldo “apa yg salah” maka semua hal salah yang sudah Anda simpan akan dikeluarkan. Termasuk emosi negatifnya seperti penyesalan, perasaan bodoh karena lupa sesuatu … dan mungkin juga kekecewaan mendalam yang mana semuanya bisa melumpuhkan diri Anda karena Anda larut dalam sinetron di pikiran Anda. Ingat 3 contoh diatas yang sudah saya bahas.
Jadi apa yang harus ditanyakan? Tanyakan pada diri Anda :
apa hal kecil yang bisa saya perbaiki dalam rangka …… (membuat konsumen lebih puas, membuat tim saya lebih termotivasi dsb) ?
Apa yang bisa saya tingkatkan 1% saja dalam aspek ……. ( presentasi saya pada pelanggan, cara saya berpakaian, cara saya melayani pertanyaan atasan atau pelanggan dsb) ?
Jadi fokus pikiran Anda hanyalah : perbaikan … peningkatan … dan akibatnya adalah ……… M E N A N G!
Indonesia bermutu dimulai dari kualitas berpikir individunya.
Salam juara dari salah satu pojok Indonesia.
Ariesandi S.,CHt
Pendiri Academi Hipnoterapi Indonesia
www.ariesandi.com