Emosi dan Masa Depan Anda
Pernahkah Anda mendengar seseorang menderita penyakit maag karena stress? Hmmm …… tentu sering bukan. Pernahkah Anda berpikir mengapa orang stress kok bisa sakit maag? Bukankah stress itu terjadinya di pikiran dan penyakit maag itu menyerang lambung – organ fisik?
Atau mungkin pernahkah Anda ingin menceritakan sesuatu yang sangat berat kepada seseorang yang sangat dekat dengan Anda? Bagian tubuh manakah yang akan merasa tidak nyaman saat hendak mengatakan hal itu pada orang lain? Ya betul bagian di perut dan ulu hati terasa seperti ingin meledak bukan? Mengapa itu bisa terjadi?
Pada jaman dahulu para tabib di Cina telah menemukan suatu teknik pengobatan yang sekarang kita kenal dengan nama akupuntur. Mereka menemukan bahwa di permukaan kulit kita tersembunyi berbagai titik syaraf yang memiliki hubungan dengan organ tertentu di tubuh kita. Mereka berhasil menyembuhkan penyakit klien dengan menusukkan jarum pada titik-titik di permukaan kulit – yang disebut titik meridian. Apa yang dilakukan para ahli akupunktur itu sebenarnya adalah membebaskan sumbatan energi pada titik-titik meridian itu sehingga sistem energi dan metabolisme menuju organ tersebut menjadi lancar.
Nah sekarang pernahkah Anda terpikir apakah yang bisa menyebabkan sumbatan pada titik-titik meridian kita sehingga organ fisik yang berhungan dengan titik itu terganggu? Ada dua hal yang menyebabkan sumbatan pada titik meridian kita. yang pertama adalah makanan. Makanan yang kita makan bisa menyebabkan sumbatan kecil namun terus menerus pada titik meridian kita. Jika pola makan kita tak kunjung membaik maka akhirnya organ yang bersangkutan akan terganggu. Yang kedua adalah emosi. Emosi adalah sebuah kekuatan dahsyat yang sangat berpengaruh pada sistem meridian manusia. Berikut adalah daftar emosi dan pengaruhnya terhadap titik meridian yang berhubungan dengan organ-organ di tubuh kita :
Nama emosi | Titik meridian / organ yang terpengaruh |
Kemarahan | Jantung, hati, empedu |
Kesedihan mendalam | Paru-paru |
Depresi | Tiroid |
Trauma mendalam | Kandung kencing |
Kecemasan | Lambung |
Kekhawatiran akan masa depan | Limpa |
Ketakutan | Ginjal |
Rasa bersalah | Usus besar |
Perasaan mudah tersinggung | Usus kecil |
Malu | Pembuluh darah |
Perasaan iri | Organ sex |
Setelah melihat daftar di atas masihkah kita ingin tetap memiliki emosi negatif dan pemikiran negatif tentang diri sendiri dan orang lain? Bagaimanakah menghilangkan emosi negatif itu? Saya sedang menuliskan sebuah buku yang berjudul “The Secret of Instant Change” yang akan terbit dalam waktu dekat. Buku ini akan membahas seluk beluk mendetail tentang ‘negatif core belief’ dan bagaimana mengatasinya sehingga kita bisa melaju mengejar impian kita dengan beban yang jauh lebih ringan atau bahkan tanpa beban sama sekali. Buku ini adalah kristalisasi pengalaman melakukan praktek konseling dan terapi bersama klien dewasa dan anak-anak sejak 1995 yang diperkuat dengan berbagai riset literatur dalam dunia psikologi barat modern. Informasi lebih lanjut tentang buku “The Secret of Instant Change” dapat Anda peroleh di situs ini.
Pengetahuan yang harus dibagikan nih… Trimakasih Pak Ariesandi Setyono.
memang ada beberapa yang pas banget…beberapa waktu yang lalu..saya mengalami suatu kesedihan, kekesalan yang amat sangat…tiba2 saja mengalami sesak nafas..susah sekali untuk bernafas…tapi saya sendiri tidak punya riwayat asma…dan juga tetangga yang sering kali ketakutan akan suatu hal..sekarang dia ginjalnya kena..harus cuci darah 2 minggu sekali…
Alhamdulillah dapet ilmu baru, kebetulan ilmu yang dicari-cari… syukraon…